Final Piala Dunia perlu waktu satu tahun buat Lionel Messi buat dapat betul- betul melupakan serta juga telah merelakan sebuah kegagalan dalam meraih sebuah trofi Piala Dunia buat Argentina pada gelaran Piala Dunia 2014. Sepanjang waktu tersebut, Messi dikenal terus membayangi sebuah kegagalannya saat pertandingan tersebut.
Pemain sepak bola terbaik dengan beragam koleksi gelar pemain terbaik sepanjang dunia ( Ballon d’Or) paling banyak selama sejarah itu tidak sempat dapat tidur nyenyak usai kandas membawakan Albiceleste jadi yang terbaik dalam putaran final Piala Dunia, yang diselenggarakan di Brasil tersebut. Keadaan ini paling tidak berjalan sepanjang setahun. Perihal ini telah diungkapkan oleh mantan agen Messi, Fabian Soldini.
Banyak Hal Yang Dilakukan Oleh Messi Untuk Bisa Bangkit
Dalam suatu kunjungan ke rumah yang ditempatkan oleh Messi di Barcelona di 2015, dan juga Soldini melakukan berbincang dengan mantan kliennya tersebut. Dalam pembicaraan tersebut, Messi mengakui pernah hadapi kesusahan melupakan kegagalan di partai final Piala Dunia 2014.
Dikala aku terletak di rumahnya, sehabis nyaris 10 tahun tidak berjumpa, ia mengatakan kepada aku, Fabi, aku sering terbangun pada malam hari sebab memikirkan kegagalan di Brasil( final Piala Dunia 2014). Sepanjang setahun, aku tidak dapat tidur. Itu( kenangan atas kegagalan itu) seakan berputar- putar di kepala aku, ucap Soldini semacam dikutip Marca, Senin ( 7/ 11/ 2022).
Keadaan ini, kata Soldini tidak lepas dari harapan besar dengan kecintaan pemain sepak bola terbaik yaitu Messi terhadap club Argentina.
Kekalahan itu berakibat kepadanya sebab kecintaan kepada regu nasional( Argentina). Bukan Barcelona ataupun Newell’s Old Boys, kecintaan terbesarnya buat Argentina, kata Soldini.
Gelaran Piala Dunia 2014 kayaknya bakal berjalan sempurna buat Messi serta Argentina. Dalam umur 27 tahun ataupun sering dinilai tengah terletak dalam puncak performanya, Messi siap membawakan Albiceleste merengkuh sebuah titel Piala Dunia yang diselenggarakan di tanah seteru sengit Argentina di kawasan Amerika Selatan, Brasil.
Argentina, yang dikala itu ditangani Alejandro Sabella, juga melaju lembut ke partai final. Mengakhiri penyisihan tim dengan menyapu bersih kemenangan, Argentina setelah itu melewati hadangan Swiss, Belgia, serta Belanda di fase gugur.
Messi juga tinggal selangkah lagi mempersembahkan sebuah trofi World Cup untuk Albiceleste sekalian mencapai titel Piala Dunia pertamanya. Tetapi, mimpi Messi itu dibubarkan Jerman. Dalam laga final yang diselenggarakan di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, itu, Argentina menyerah, 0- 1, di tangan Die Mannschaft. Berhasil Mario Goetze pada babak bonus waktu membuat kekalahan itu makin menyakitkan buat Argentina maupun Messi.